Tes Pramugari Garuda di Korsel Dituduh Cabul
Calon pramugari mengaku diperintahkan setengah telanjang dan diraba oleh dokter pria
VIVAnews – Maskapai penerbangan Garuda
Indonesia dinilai melanggar norma-norma kesusilaan dalam tes perekrutan
calon pramugari di Korea Selatan. Pada tes tersebut, pramugari
diperintahkan setengah telanjang dan diraba–maaf–payudaranya dalam
pemeriksaan kesehatan.
Diberitakan kantor berita Yonhap, Rabu, 24 Agustus 2011, tes pemeriksaan
kesehatan yang dinilai menyimpang ini terjadi pada bulan lalu. Pada tes
tersebut, para calon pramugari diminta untuk melepas semua pakaian
mereka kecuali celana dalam dan diminta berbaring.
Kemudian, seorang dokter lelaki asal Indonesia mulai meraba payudara
mereka dan bagian tubuh lainnya. Setelah pemeriksaan tersebut, banyak
calon pramugari mengeluh. Mereka menganggap tes itu memalukan dan merasa
tidak nyaman diperintahkan telanjang dan diraba oleh dokter lelaki.
Kantor berita Korea Herald mengaku tidak dapat menghubungi juru bicara
Garuda untuk dimintai konfirmasi. Namun, sebuah koran lokal Korsel
berhasil menghubungi seorang juru bicara Garuda yang mengatakan bahwa
itu adalah prosedur yang biasa dilakukan di seluruh cabang maskapai
tersebut.
“Sebelumnya, para kandidat telah dimintakan persetujuannya untuk proses
itu. Masalah meraba dada, kami melakukannya untuk melihat apakah mereka
memakai cangkok payudara atau tidak. Hal ini penting karena tekanan
udara di dalam pesawat dapat merusak kesehatan mereka. Kami juga
melakukan pemeriksaan seluruh kulit untuk memastikan tidak ada tato yang
dilarang oleh agama,” kata jubir yang tidak disebutkan namanya
tersebut.
Jubir tersebut juga mengatakan bahwa prosedur ini dilakukan di seluruh
cabang, termasuk Jepang dan Australia. Pihak Garuda juga mengatakan
bahwa semua maskapai penerbangan melakukan tindakan serupa.
Wakil Presiden Komunikasi Korporat Garuda Indonesia, Pujobroto, ketika
dikonfirmasi mengatakan ia akan menghubungi perwakilan Garuda Indonesia
di Seoul-Korea untuk meminta penjelasan soal ini. Dia enggan memberikan
keterangan lebih lanjut. “Setelah selesai saya mendapatkan keterangan
akan saya beritahu,” ujarnya kepada VIVAnews.
Jajaran direksi seperti Direktur Utama Emirsyah Satar dan Direktur
Operasional Ari Sapari tak membalas pesan yang dikirimkan VIVAnews. (kd)
1 komentar:
astagfirhualah...
msh mending jhn mendaftar jd pramugari di negara tersebut..
cari saja pekerjaan yg tdk sprti itu?
awalnya sj sprti itu bagaimana nantinya ??
Posting Komentar